Walau sekian, tetap ada 0, 06 % dari keseluruhan peserta ujian nasional yaitu 3. 773. 372 orang yang dinyatakan tak lulus. Jumlah ini sama juga dengan 2. 335 siswa.
Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud) bagian pendidikan, menyampaikan, “Daerah yang paling banyak tak lulus dari sisi persentase yaitu Propinsi Aceh, Sulawesi Barat, serta Kalimantan Utara. Yang paling sedikit yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, serta Jawa Tengah, ”
Dijelaskan juga bila persentase kelulusan pada th. ini meningkat di banding th. pada mulanya. Pada th. pada mulanya, persentase kelulusan cuma meraih angka 99, 56 %.
Ketidaklulusan siswa lebih dikarenakan oleh persoalan tehnis, “Banyak masalah siswa tak ikuti ujian satu diantara mata pelajaran, yaitu bhs Indonesia, bhs Inggris, IPA, serta matematika. Walau diberi tambahan soal-soal internasional, namun tak memengaruhi kelulusan siswa. ”
Penentuan kelulusan siswa ini mempunyai mekanisme tidak sama dengan tahun-tahun lalu. Pada kelulusan th. ini, predikat ‘lulus’ didapat dengan memperhitungkan 60 % nilai ujian nasional serta 40 % nilai ujian sekolah. Diluar itu, siswa dinyatakan lulus bila nilai rata-rata ujian nasional 5, 5 serta tak ada nilai kurang dari 4 pada tiap-tiap mata pelajaran yang diujikan.
Standard lain yang diputuskan yaitu sebagian masalah pada mata pelajaran yang diujikan pada hasil ujian juga berstandar internasional. Standard internasional itu yaitu program PISA (Programme for International Student Assessment). Standard ini berlaku di negara-negara maju yang tergabung dalam Organisation for Economic Cooperation and Develompment (OECD). Serta pada UN th. ini, Indonesia sudah mengaplikasikan hal itu.